Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nachrowi Ramli, mengawali kampanye di Jalan Kampung Bugis Nomor 17 RT 004 /RW 003 Cempaka Baru, Jakarta Pusat, Jumat 29 Juni 2012, dengan melayat. Pasalnya, salah satu warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi kampanye baru saja meninggal. Maka, sebelum berorasi di hadapan ratusan warga dan organisasi masyarakat yang hadir dalam kampanye, Nara melayat ke rumah Ketua RT 004/003 Kemayoran.
Di rumah Ketua RT itulah almarhumah Tati Hartati masih disemayamkan saat Nara berkampanye. “Mari kita kirim doa Al Fatihah untuk almarhumah Hartati binti Arin agar amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,” ujar Nara di atas panggung kampanye.
Satu karangan bunga duka cita dari pasangan cagub-cawagub DKI Foke-Nara juga tampak terpasang di depan rumah Ketua RT tempat almarhumah Tati disemayamkan. Nara sempat berbincang dengan anak almarhumah Tati.
“Ntar kalau ade ape-ape, ente hubungi ane aje, karena kita sama-sama anak yatim. Saya juga ngerasain bagaimana jadi anak yatim,” kata Nara kepada anak almarhumah.
Ia mengaku sudah memberi santunan kepada keluarga yang berduka. “Menyantuni anak yatim itu wajib hukumnya. Dari kecil saya diajarkan seperti itu,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat DKI Jakarta itu.
Nara kemudian melanjutkan kampanyenya. Nara bahkan sempat mengucapkan yel-yel menang satu putaran melalui mikrofon. “Program-program yang sudah dilaksanakan Foke dan pemerintahan yang lalu, yang grand design dan konsepnya sudah jelas, teruji, dan dianalisa baik ini akan kami lanjutkan,” kata Nara.
“Ini bukan kemauan kita, tapi sudah diatur sama yang di atas. Kemudian panitia bilang silakan dilanjut kampanye, tapi aturan yang harusnya ada musik dan lainnya akhirnya ditunda,” kata dia.
Malam saat almarhumah Tati meninggal, kata Siswandi, tenda pelayat sudah terpasang. “Panggung juga sudah tertata. Kami tidak apa-apa ada kampanye, yang penting sama-sama mengerti,” tuturnya.
Dame Partomoan Simatupang, pengurus Forum Bersama Jakarta Kecamatan Kemayoran, mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga yang berduka cita atas pelaksanaan kampanye itu.
“Kami atas nama keluarga besar Forum Bersama Jakarta minta maaf sebesar-besarnya. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan semoga di antara kita betul-betul clear. Memang peristiwa ini tidak kita duga. Padahal semalam sampai jam 3 tidak ada apa-apa. Kami kaget,” papar Dame.
Menurutnya, pihak panitia kampanye juga sudah meminta izin pada pengurus RT setempat. “Dia bilang, siapa yang tahu bakal ada peristiwa ini [orang meninggal]. Kami sudah saling ngobrol dan Alhamdulillah juga sudah saling mengerti,” ujar dia.
Di rumah Ketua RT itulah almarhumah Tati Hartati masih disemayamkan saat Nara berkampanye. “Mari kita kirim doa Al Fatihah untuk almarhumah Hartati binti Arin agar amal ibadahnya diterima di sisi-Nya,” ujar Nara di atas panggung kampanye.
Satu karangan bunga duka cita dari pasangan cagub-cawagub DKI Foke-Nara juga tampak terpasang di depan rumah Ketua RT tempat almarhumah Tati disemayamkan. Nara sempat berbincang dengan anak almarhumah Tati.
“Ntar kalau ade ape-ape, ente hubungi ane aje, karena kita sama-sama anak yatim. Saya juga ngerasain bagaimana jadi anak yatim,” kata Nara kepada anak almarhumah.
Ia mengaku sudah memberi santunan kepada keluarga yang berduka. “Menyantuni anak yatim itu wajib hukumnya. Dari kecil saya diajarkan seperti itu,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Demokrat DKI Jakarta itu.
Nara kemudian melanjutkan kampanyenya. Nara bahkan sempat mengucapkan yel-yel menang satu putaran melalui mikrofon. “Program-program yang sudah dilaksanakan Foke dan pemerintahan yang lalu, yang grand design dan konsepnya sudah jelas, teruji, dan dianalisa baik ini akan kami lanjutkan,” kata Nara.
Siswandi, keluarga almarhumah Tati, yang juga Ketua RT setempat, mengatakan kemarin pihaknya sudah melapor ke panitia kampanye bahwa ada keluarga yang meninggal di lokasi kampanye Nara.
“Ini bukan kemauan kita, tapi sudah diatur sama yang di atas. Kemudian panitia bilang silakan dilanjut kampanye, tapi aturan yang harusnya ada musik dan lainnya akhirnya ditunda,” kata dia.
Malam saat almarhumah Tati meninggal, kata Siswandi, tenda pelayat sudah terpasang. “Panggung juga sudah tertata. Kami tidak apa-apa ada kampanye, yang penting sama-sama mengerti,” tuturnya.
Dame Partomoan Simatupang, pengurus Forum Bersama Jakarta Kecamatan Kemayoran, mengucapkan permintaan maaf kepada keluarga yang berduka cita atas pelaksanaan kampanye itu.
“Kami atas nama keluarga besar Forum Bersama Jakarta minta maaf sebesar-besarnya. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, dan semoga di antara kita betul-betul clear. Memang peristiwa ini tidak kita duga. Padahal semalam sampai jam 3 tidak ada apa-apa. Kami kaget,” papar Dame.
Menurutnya, pihak panitia kampanye juga sudah meminta izin pada pengurus RT setempat. “Dia bilang, siapa yang tahu bakal ada peristiwa ini [orang meninggal]. Kami sudah saling ngobrol dan Alhamdulillah juga sudah saling mengerti,” ujar dia.