Harga ganti rugi ternak
Harga ganti rugi ternak yang akan diberikan pemerintah kepada para peternak yang tinggal di zona radius rawan 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi sangat memberatkan peternak sapi.
Nilai ganti rugi hanya sekitar Rp22 ribu per kilogram, dianggap terlalu rendah dan tak sebanding dengan harga jual ternak sapi yang ada di pasaran.
"Terlalu murah. Ini memberatkan, buat beli sapi baru saja tidak cukup," kata Santoso, peternak sapi di Pule, Tegalrandu, Srumbung kepada VIVAnews, Kamis 11 Nopember 2010.
Santoso mengungkapkan, dulu harga beli sapi mencapai Rp7,5 juta per ekor, dan saat ini bobot sapinya sudah mencapai 200 kilogram. Dengan harga Rp22 ribu, maka harganya hanya Rp5 juta.
Dengan demikian, lanjut dia, peternak sapi yang saat ini sebagian besar masih mengungsi lebih memilih menjual sapinya ke pedagang. Meskipun, hanya dihargai Rp6 juta per ekor.
“Daripada dibeli pemerintah ruginya tambah banyak, mending dijual ke pedagang saja. Kalau pemerintah mau membantu seharusnya dengan harga yang pantas,” harap dia.
Sementara itu, peternak sapi lainnya, Sriyono mengungkapkan, saat membeli sapi dulu, penentuan harga bukan berdasarkan hitungan per kilogram, namun per ekor.
"Beli Rp8,7 juta per ekor. Sekarang beratnya 3 kwintal. Bila dibeli pemerintah hanya Rp6 juta," ujarnya.
Meski rugi, Sriyono pun mengaku lebih memilih menjual ternak sapinya ke pedagang. Meskipun harga tawarnya tidak sebanding dengan harga saat membeli dulu.
Selanjutnya, ia mengatakan, saat ini pihak Dinas Peternakan Kabupaten Magelang juga belum mensosialisasikan harga penggantian hewan ternak milik warga tersebut.
"Saya itu tahunya rinciannya dari televisi. Dinas Peternakan belum merinci. Hanya sedang melakukan pendataan," tuturnya. Demikian catatan online dari Ikut Ngeblog tentang Harga ganti rugi ternak.
Nilai ganti rugi hanya sekitar Rp22 ribu per kilogram, dianggap terlalu rendah dan tak sebanding dengan harga jual ternak sapi yang ada di pasaran.
"Terlalu murah. Ini memberatkan, buat beli sapi baru saja tidak cukup," kata Santoso, peternak sapi di Pule, Tegalrandu, Srumbung kepada VIVAnews, Kamis 11 Nopember 2010.
Santoso mengungkapkan, dulu harga beli sapi mencapai Rp7,5 juta per ekor, dan saat ini bobot sapinya sudah mencapai 200 kilogram. Dengan harga Rp22 ribu, maka harganya hanya Rp5 juta.
Dengan demikian, lanjut dia, peternak sapi yang saat ini sebagian besar masih mengungsi lebih memilih menjual sapinya ke pedagang. Meskipun, hanya dihargai Rp6 juta per ekor.
“Daripada dibeli pemerintah ruginya tambah banyak, mending dijual ke pedagang saja. Kalau pemerintah mau membantu seharusnya dengan harga yang pantas,” harap dia.
Sementara itu, peternak sapi lainnya, Sriyono mengungkapkan, saat membeli sapi dulu, penentuan harga bukan berdasarkan hitungan per kilogram, namun per ekor.
"Beli Rp8,7 juta per ekor. Sekarang beratnya 3 kwintal. Bila dibeli pemerintah hanya Rp6 juta," ujarnya.
Meski rugi, Sriyono pun mengaku lebih memilih menjual ternak sapinya ke pedagang. Meskipun harga tawarnya tidak sebanding dengan harga saat membeli dulu.
Selanjutnya, ia mengatakan, saat ini pihak Dinas Peternakan Kabupaten Magelang juga belum mensosialisasikan harga penggantian hewan ternak milik warga tersebut.
"Saya itu tahunya rinciannya dari televisi. Dinas Peternakan belum merinci. Hanya sedang melakukan pendataan," tuturnya. Demikian catatan online dari Ikut Ngeblog tentang Harga ganti rugi ternak.