Tim pencari
Tim pencari dari Polres Pulau Seribu, Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Metro Jaya dan Basarnas, hingga kini masih berupaya mencari lima korban kapal nelayan KM Sumber Rezeki yang tenggelam di perairan Lampu Putih, Lampung.
Kapolres Pulau Seribu, AKBP Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, kapal nelayan milik warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, KM Sumber Rezeki, tenggelam pada Selasa malam 18 Januari 2011 sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar perairan lampu Putih, Lampung.
"Kapal nelayan itu sedang lego jangkar di tengah laut. Lalu hancur dan tenggelam setelah ditabrak kapal kargo yang belum diketahui identitasnya," kata Hero, Minggu 23 Januari 2011.
Kapal tersebut berisi delapan awak buah kapal (ABK), namun yang berhasil menyelamatkan diri hanya tiga orang, dan lima lainnya dinyatakan hilang.
Tiga ABK yang selamat, yaitu Madin (35), Anen (55), dan Kosim (20), ditolong oleh kapal tongkang batu bara yang sedang berlayar dari Kalimantan ke Cilegon, Banten. Sementara itu, lima ABK lainnya, Dian (20), Murta (25), Jaya (31), Agus (19), dan Jaenal (34), hingga saat ini belum ditemukan.
Korban yang selamat, menurut Hero, dijemput di Pelabuhan Cilegon dan saat ini sedang dalam penanganan medis di Puskesmas Pulau Kelapa, karena terluka dan mengalami syok.
"Mereka berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri. Selama empat hari mereka bertahan hidup, dengan berpegangan kayu hancuran kapal yang mengapung di tengah laut," tutur Hero.
Tidak satu pun korban yang bisa melihat identitas kapal kargo yang menabrak mereka, karena gelap. "Mereka mengalami luka-luka akibat digigit ikan, dan cumi-cumi," tuturnya.
Untuk mencari identitas kapal kargo yang menabrak, Hero akan melakukan koordinasi dengan Administrasi Pelabuhan (Adpel) Tanjung Priok. "Kami juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di wilayah terjadinya kecelakaan tersebut," ujar Hero. Demikian catatan online Ikut Ngeblog tentang Tim pencari.
Kapolres Pulau Seribu, AKBP Hero Henrianto Bachtiar mengatakan, kapal nelayan milik warga Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, KM Sumber Rezeki, tenggelam pada Selasa malam 18 Januari 2011 sekitar pukul 23.00 WIB di sekitar perairan lampu Putih, Lampung.
"Kapal nelayan itu sedang lego jangkar di tengah laut. Lalu hancur dan tenggelam setelah ditabrak kapal kargo yang belum diketahui identitasnya," kata Hero, Minggu 23 Januari 2011.
Kapal tersebut berisi delapan awak buah kapal (ABK), namun yang berhasil menyelamatkan diri hanya tiga orang, dan lima lainnya dinyatakan hilang.
Tiga ABK yang selamat, yaitu Madin (35), Anen (55), dan Kosim (20), ditolong oleh kapal tongkang batu bara yang sedang berlayar dari Kalimantan ke Cilegon, Banten. Sementara itu, lima ABK lainnya, Dian (20), Murta (25), Jaya (31), Agus (19), dan Jaenal (34), hingga saat ini belum ditemukan.
Korban yang selamat, menurut Hero, dijemput di Pelabuhan Cilegon dan saat ini sedang dalam penanganan medis di Puskesmas Pulau Kelapa, karena terluka dan mengalami syok.
"Mereka berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri. Selama empat hari mereka bertahan hidup, dengan berpegangan kayu hancuran kapal yang mengapung di tengah laut," tutur Hero.
Tidak satu pun korban yang bisa melihat identitas kapal kargo yang menabrak mereka, karena gelap. "Mereka mengalami luka-luka akibat digigit ikan, dan cumi-cumi," tuturnya.
Untuk mencari identitas kapal kargo yang menabrak, Hero akan melakukan koordinasi dengan Administrasi Pelabuhan (Adpel) Tanjung Priok. "Kami juga akan berkoordinasi dengan jajaran kepolisian di wilayah terjadinya kecelakaan tersebut," ujar Hero. Demikian catatan online Ikut Ngeblog tentang Tim pencari.