Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mantan

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, mengatakan, sambutan Indonesia terhadap kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama cukup luar biasa. Menurutnya, hal tersebut wajar mengingat Amerika Serikat merupakan negara yang sangat berpengaruh.

Jadi sangat over atensi gitu, kan. Tapi ya karena dia negara besar, berpengaruh," katanya seusai jumpa pers di kantor Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Namun, kata Kalla, akan sangat berbeda jika Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono yang mengunjungi Washington DC, Amerika Serikat. Berdasarkan pengalaman JK sebagai mantan Wakil Presiden, Indonesia sama sekali tidak mendapat perhatian publik saat berkunjung ke sana. Sambutan akan berbeda jika negara maju seperti China atau India yang berkunjung.

"Kalau Presiden China ke Washington, itu live juga dengan CNN. India ke Washington, itu live juga dengan CNN. Tapi kalau kita, kalau kita ke Washington, itu satu rubrik kecil katakanlah tidak ada, apalagi live," kata Kalla yang juga Ketua Umum PMI itu.

Dari gambaran tersebut, kata Kalla, tampak sekali bahwa pengaruh kedatangan presiden suatu negara sangat bergantung pada kekuatan ekonomi negara tersebut. Jika suatu negara ingin diperhatikan saat berkunjung ke negara lain, maka negara tersebut menurut Kalla harus kuat secara ekonomi dan politik terlebih dahulu.

"Kalau kita di Amerika, kita tidak mendapat perhatian. Tapi kalau kita semaju China, mungkin sama," ucap Kalla.

Pengaruh suatu negara terhadap negara lain juga sangat bergantung pada kemakmuran negara itu. Obama pun, kata Kalla, mengakui ketidakpopuleran Indonesia di mata dunia. "Obama mengakui itu, mengatakan tidak semua orang tahu Indonesia. Tahunya hanya Bali dan Jawa," katanya.

Selain itu, Kalla juga menilai bahwa kunjungan Presiden Obama ke Jakarta akan bermanfaat bagi Indonesia meskipun tidak secara langsung. Hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Amerika Serikat dapat mempermudah hubungan kerja sama ke depan. Terlebih, Obama pernah menetap di Jakarta.

"Mungkin juga karena ada hubungan emosional ya, kan menyegarkan hubungan diplomasi," tambahnya. Demikian catatan online Ikut Ngeblog tentang Mantan.